yang top markotop kata kakakku. Membayangkannya jadi tambah lapar nih perut :-p
Aaakkhhh... ketika keluar sekitar 100 m dari gerbang Kawah Putih, mobil kami terjebak langsung terjebak dalam kemacetan yang sangat parah. Mobil sampai tak bisa bergerak sedikitpun. Walahh...gara-gara bis-bis besar kapasitas > 40 orang, membuat jalan jadi macet. Ya eyalah...gimana gak, lebar jalannya aja selebar bis-bis tersebut. Iki piye tho...mesti dibuat aturan baru. Atau bikin ala "Puncak-Bogor" yang pake sistem buka tutup. Ditambah lagi kayanya satu Bandung tumpah ruah berbondong-bondong ke Ciwidey :-(
Rasa lapar dan keinginan untuk buang hajat menghantui kami. Hehe...soalnya waktu itu waktu menunjukkan pukul 1 siang. Akhirnya dengan inisiatif dari Mama Eci (kakakku), kami memutuskan untuk berjalan kaki turun ke bawah sampai kami menemukan rumah penduduk. Mobil kami tinggalkan bersama para laki-laki (baca: suami-suami ^_^ ).
Setelah berjalan sekitar 2,5 km, akhirnya kami menemukan kebun dan warung strawberry. Alhamdulillah. Kebetulan juga ada satu gazebo yang masih kosong. Kami langsung leyeh-leyeh. Aku melihat gazebo-gazebo lain dari tempatku, ternyata banyak yang sepertinya bernasib sama dengan kami. Lelah.
Segelas jus strawberry mampu meredam kelelahan kami. Anak-anak bermain di kebun strawberry sambil memetik buahnya. Btw, gak gratis lho :-p . Untuk strawberry yang kita petik sendiri Rp 40.000/kg. Kalau beli yang sudah ada Rp 10.000/kg. Ya gak apa deh, sambil menunggu mobil kami yang sudah mulai bergerak sangat perlahan menuju tempat kami.
No comments:
Post a Comment